Fruktosa dapat difosforilasi menjadi fruktosa 6-fosfat oleh enzim
heksokinase. Enzim ini juga dapat memakai glukosa dan mannosa sebagai
substrat, tapi afinitas untuk fruktosa sangat kecil bila dibandingkan
dengan glukosa.
Fruktokinase yang terdapat dalam hati, ginjal dan usus halus,
dapat mengkatalisis fruktosa dengan ATP menjadi fruktosa 1-fosfat.
Harga Km untuk reaksi ini kecil sekali dan aktivitas enzim ini tidak
dipengaruhi oleh puasa ataupun insulin. Sangat mungkin sekali bahwa
fosforilasi dengan enzim ini merupakan reaksi fosforilasi yang utama
dari fruktosa. Kekurangan enzim fruktokinase dalam hepar akan
menyebabkan suatu kelainan yang disebut "essential fruktosuria" (
gambar-22 ).
Karena aktivitas enzim fruktokinase tidak
dipengaruhi insulin maka pada penderita Diabetes Mellitus, fruktosa
dapat dihilangkan dari darah dengan kecepatan yang sama dibandingkan
dengan orang normal.
Fruktokinase tidak dapat memakai glukosa sebagai substrat.
Selanjutnya
fruktosa 1-fosfat dipecah menjadi D-gliseral dehid dan dihidroksi
aseton fosfat. Reaksi ini dilatalisis enzim aldolase B, yang terdapat
dalam hati. Enzim ini juga bisa memakai fruktosa 1,6-bisfosfat sebagai
substratnya.Apabila enzim aldolase B tidak ada maka akan menyebabkan
suatu penyakit menurun yang disebut "hereditary fructosa intolerance".
D-gliseraldehid dapat masuk ke dalam glikolisis melalui suatu
reaksi yang dikatalisis oleh enzim yang terdapat dalam hepar yaitu
triokinase. Enzim ini mengkatalisis fosforilasi D-gliseraldehid menjadi
D-gliseraldehid 3-fosfat. Dihidroksi aseton fosfat dan gliseraldehi
3-fosfat (triosa fosfat) mungkin mengalami degradasi melalui jalur
glikolisis atau diubah menjadi glukosa. Dalam hepar kedua triosa fosfat
tersebut akan banyak yang diubah menjadi glukosa. Salah satu akibat
dari "hereditary fructose intolerance" dan keadaan lain yang disebabkan
karena kekurangan enzim fruktrosa 1,6-bisfofatase adalah hipoglisemi
akibat induksi fruktosa, biarpun dalam hepar kadar glikogen tinggi. Ini
disebabkan karena akumulasi fruktosa 1-fosfat dan fruktosa 1,6-bisfosfat
akan menghambat aktivitas enzim fosforilase dalam hepar melalui
mekanisme allosterik.
Apabila hepar dan usus dari
suatu binatang percobaan dibuang, maka injeksi fruktosa (pemberian
fruktosa secara parenteral) tidak akan bisa diubah menjadi glukosa, dan
binatang tersebut akan mati, kecuali apabila diberi glukosa. Pada
manusia telah dilaporkan bahwa ginjal dapat mengubah fruktosa menjadi
glukosa dan asam laktat. Pada manusia, dalam usus banyak sekali fruktosa
diubah menjadi glukosa sebelum diserap melalui vena porta, hal ini
tidak terjadi pada tikus.
Fruktosa akan lebih cepat mengalami
glikolisis bila dibandingkan dengan glukosa, karena fruktosa tidak
melewati jalur reaksi yang dikatalisis enzim fosfofruktokinase. Enzim
ini mengontrol kecepatan reaksi katabolisme glukosa. Ini menyebabkan
fruktosa akan membanjiri hepar dengan akibat meningkatnya sintesis asam
lemak, esterifikasi asam lemak dan sekresi Very Low Density Lipoprotein
(VLDL), yang mungkin bisa meningkatkan kadar triasil gliserol.
Fruktosa bisa didapatkan dalam "seminal plasma" dan disekresi ke
dalam fetal sirkulasi pada ikan paus . Pada binatang ini sukrosa
tertimbun dalam cairan amnion dan "allantoic fluid".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar